Rabu, 03 Juni 2009

Jangan Sepelekan Nyeri Pinggang

Selama ini nyeri pinggang sering dianggap hal yang remeh oleh sebagian orang, padahal itu merupakan salah satu gejala penyakit batu saluran kencing yang bila dibiarkan berlarut-larut dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal.
Timbulnya batu bisa disepanjang saluran kencing mulai dari ginjal, ureter, kandung kencing bahkan bisa mencapai uretra, terutama pada lokasi terhambatnya aliran kencing.
Batu saluran kencing sebagian besar tersusun atas komponen kristal matrix ( bahan organik ) yang terbentuk pada keadaan air kencing supersaturasi. Terbentuknya batu bisa disebabkan banyak faktor seperti gangguan metabolisme, infeksi, anatomi saluran kencing yang tidak normal, gangguan fungsi dan keadaan lain yang masih belum diketahui ( idiopatik ). Sedangkan faktor resiko yang mempermudah terbentuknya batu di saluran kencing adalah faktor genetik ( keturunan ), geografi ( beberapa daerah dengan temperatur dan kelembaban tertentu mempunyai angka kejadian batu saluran kencing yang tinggi ), diet yang banyak mengandung kalsium dan oksalat, pekerjaan ( banyak dijumpai pada orang yang kurang aktivitas / banyak duduk ).
Biasanya keluhan penderita batu saluran kencing tergantung letak dan ukuran batu serta komplikasi yang terjadi. Pada batu ginjal dan ureter, keluhan yang paling dirasakan adalah nyeri pinggang. Nyeri ini bisa berupa nyeri kolik atau bukan kolik. Nyeri kolik dirasakan sebagai nyeri yang hebat, hilang timbul dan tidak jarang diikuti dengan keluhan mual muntah. Ini terjadi karena spasmus otot polos sistem kaliseas ataupun ureter akibat gerakan peristaltiknya terhambat oleh batu.
Sedangkan nyeri bukan kolik terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena ada infeksi atau hidronefrosis. Apabila batu di ureter bagian distal (bawah), penderita akan mengeluh nyeri biji pelir (testis) pada laki-laki dan labia mayora pada wanita, nyeri kencing atau sering kencing. Kadang penderita juga mengeluh kencing keluar darah, hal ini terjadi karena pergerakan batu yang menyebabkan luka di saluran kencing.
Gejala demam pada penderita batu saluran kencing harus dicurigai adanya proses infeksi (urosepsis) yang merupakan kegawatdaruratan di bidang urologi.
Batu yang terletak di kandung kencing akan menyebabkan nyeri pada saat kencing atau kencing tiba-tiba terhenti kemudian lancar kembali dengan perubahan posisi. Pada anak laki-laki seringkali mengeluh nyeri pada ujung penis sehingga sering menarik atau menggosok-gosokkan kemaluannya.
Keluhan yang dirasakan penderita dengan batu yang terletak di uretra (saluran kencing bagian bawah) berupa kencing yang tiba-tiba berhenti sampai terjadinya retensi urin ( air kencing terkumpul dikandung kencing melebihi kapasitas maksimal dari kandung kencing). Apabila sudah timbul gejala-gejala seperti diatas sebaiknya konsultasikan ke dokter ahli urologi.

Macam-macam Terapi Batu Saluran Kencing
Secara garis besar, indikasi untuk pengobatan batu saluran kencing adalah jika batu tersebut telah menimbulkan sumbatan dan infeksi pada saluran kencing. Batu dapat dikeluarkan dari saluran kencing dengan cara medikamentosa, pembedahan terbuka, laparoskopi, endourologi atau ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy).
Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang bisa keluar spontan ( ukuran < 4 mm ), tanpa ada sumbatan atau tanpa infeksi saluran kencing.
Pembedahan laparoskopi menggunakan alat khusus laparoskop dengan irisan kecil di kulit. Saat ini bedah laparoskopi sedang dikembangkan untuk mengambil batu yang terletak di ureter.
Sedangkan pembedahan terbuka dikerjakan atas indikasi tertentu atau pada rumah sakit yang belum mempunyai fasilitas endourologi, laparoskopi atau ESWL.
Terkadang penderita harus menjalani pengangkatan ginjal (nefrektomi) karena ginjalnya sudah tidak berfungsi, berisi nanah, korteknya sudah tipis atau mengalami pengkerutan akibat sumbatan atau infeksi menahun.
Endourologi adalah tindakan di bidang urologi secara invasif minimal untuk mengeluarkan batu saluran kencing dengan menghancurkan batu memakai alat khusus yang dimasukkan melalui uretra atau melalui irisan kecil pada kulit. Keuntungan tindakan ini adalah rasa nyerinya kurang, penyembuhan lebih cepat dan waktu rawat inap lebih singkat. Tindakan endourologi antara lain PNL, URS dan lithotripsi. Energi yang digunakan untuk memecah batu adalah energi mekanik, laser, ultrasonik atau pneumatik.
PNL ( Percutaneous Nephrolithotomy/ PCNL ) yaitu tindakan mengeluarkan batu ginjal dengan memasukkan alat nephroscopes melalui irisan kecil pada kulit punggung kemudian batu dipecah atau dikeluarkan menjadi bagian kecil-kecil.
URS ( Ureterorenoscopic ) yaitu tindakan mengeluarkan batu ureter dengan memasukkan alat URS dari uretra masuk ke ureter samapi ke ginjal kemudian memakai energi seperti diatas batu dipecah menjadi bagian kecil-kecil sehingga dapat keluar melalui saluran kencing.
Lithotripsi yaitu tindakan memecah batu dikandung kencing atau uretra dengan alat litotriptor yang dimasukkan melalui uretra.
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lihotripsy) adalah memecah batu dengan gelombang kejut suara. Tindakan ini tidak memerlukan pembiusan atau tindakan invasif.

Tindakan Pencegahan
Tindakan pengambilan batu / operasi bukanlah akhir dari terapi batu saluran kencing. karena kurang lebih 50 % penderita akan timbul batu lagi ( kambuh ) dalam waktu 5 tahun apabila tanpa tindakan pencegahan.
Tips Pencegahan :
- Minum 3-4 liter air tiap hari
- Diet untuk mengurangi kadar zat komponen pembentuk batu.
- Olah raga secara teratur.
- Minum obat sesuai resep dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar