Beberapa saat yang lalu datang seorang pasien laki-laki ketempat praktek, dengan malu-malu dia menceritakan keluhannya yaitu pada saat berhubungan intim dengan istrinya, tiba-tiba terdengar bunyi “ krek “ dan mengeluh nyeri serta bengkak di kemaluannya. Setelah dilakukan pemeriksaan , pasien didiagnosa menderita fraktur penis dan disarankan untuk segera operasi
Apakah Fraktur Penis itu ?
Fraktur penis adalah robeknya tunika albuginea penis ( salah satu selaput pembungkus penis ) yang terjadi sewaktu penis dalam keadaan ereksi. Pada saat ereksi, lapisan tunika albuginea menjadi tipis dan elastisitasnya berkurang. Jika saat ereksi tersebut penis dibengkokkan atau mendapat cedera tumpul ( tertekuk secara tidak sengaja pada saat berhubungan sex ) yang melebihi elastisitasnya maka akan terjadi robekan pada tunika albuginea.
Kejadian fraktur penis amat jarang. Di RSUD dr Soetomo Surabaya selama kurun waktu 3 tahun ( 2002-2005 ) hanya didapatkan 5 kasus, 4 pasien karena berhubungan sex dan 1 pasien akibat masturbasi. Gejala yang timbul biasanya terdengar suara retakan pada penis dan diikuti rasa nyeri, penis berangsur-angsur melemas, bengkok dan membiru.
Saya pernah mengalami fraktur penis sekitar 12 tahun yg lalu waktu masih kecil. Sampai sekrng belum pernah di obati atau di operasi...., sampai" saya terkena penyakit peyronie grade ringan, dan membuat penis saya melengkung sedikit ke bawah dan kiri. Tapi karena ketidaktahuan,kecerobohan,dan kesembarangan saya maka peyronie saya menjadi grade menengah sampai ke parah. Dan saya juga mungkin memperparah kondisi fraktur penis saya dgn memakai sextoy.
BalasHapus